Friday 23 February 2018

MEMBUAT KEMIRINGAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN ARCGIS

Secara teoritis, kemiringan lereng dapat di definisikan sebagai perbandingan antara beda tinggi dan jarak datar yang dinyatakan dalam satuan persen atau derajat. Data dasar untuk pembuatan kemiringan lereng dengan menggunakan ArcGIS adalah data DEM atau pun garis kontur. Apabila data yang digunakan adalah kontur, maka terlebih dahulu data kontur tersebut harus di konversi menjadi data raster, seperti DEM sehingga bisa diolah dengan menggunakan ArcGIS. 

Dalam artikel ini, saya akan mencoba menjelaskan membuat kemiringan lereng dengan menggunakan data DEM. Tahapan cara pembuatannya adalah sebagai berikut :

1. Siapkan data DEM dan batas wilayah yang akan kita buat kemiringan lereng nya. Bila DEM nya belum di potong dengan batas wilayah, saya sarankan untuk di potong terlebih dahulu, supaya dalam analisisnya tidak terlalu berat. Cara memotong DEM : Arctoolbox > Spatial Analyst tool > Extraction > Extract By Mask.

2. Secara default, koordinat system DEM adalah dengan menggunakan WGS 84. Sementara dalam pembuatan kemiringan lereng, DEM harus memiliki sistem koordinat UTM. Maka konversi dulu sistem koordinat DEM dari WGS 84 ke UTM (sesuai zona). Cara konversi sistem koordinat : Arctoolbox > Data Management tool > Projection and Transformation > Raster > Raster Project.

3. Selanjutnya adalah proses pembuatan kemiringan lereng, silahkan ikuti tahapan berikut : Arctoolbox > 3D Analyst tool > Raster Surface > Slope.

Gambar 1. Proses pengisian data untuk membuat kemiringan lereng

Gambar 2. Hasil pembuatan kemiringan lereng


4. Jika proses analisis tersebut selesai, maka anda harus melakukan reclass kelas kemiringan lereng sesuai dengan kelas kemiringan lereng yang anda butuhkan. Dalam artikel ini saya akan membuat reclass kemiringan lereng sebagai berikut :
I : 0 - 8%
II : 8 - 15%
III : 15 - 25%
IV : 25 - 45%
V : > 45%.

Tahap melakukan reclass kemiringan lereng adalah sebagai berikut : Arctoolbox > 3D Analyst tool > Raster Reclass > Reclassify.

Gambar 3. Proses reclass kemiringan lereng

Petunjuk pengisian :
1) Input raster > isi data raster hasil proses kemiringan lereng
2) klik classify sehingga akan muncul, seperti gambar di samping nya
3) Clasess pilih menjadi 5 (lima)
4) Isikan persentase kemiringan lereng sebagai berikut : 8, 15, 25, 45, dan yang kelima biarkan saja. Lalu OK.

Gambar 4. Hasil reclass kemiringan lereng

5. Konversi data raster hasil reclass menjadi data vektor (shp), caranya : Arctoolbox > 3D Conversion tool > From raster > Raster to polygon.

Gambar 5. Shp kemiringan lereng hasil conversi menjadi data shp

Di dalam data atribut terdapat GRIDCODE > Merupakan kelas kemiringan lereng yang telah kita reclass sebelumnya, dalam tutorial yang saya buat ada 5 gridcode, karena saya membuat kemiringan lereng menjadi 5 kelas.

6. Data shp hasil konversi tersebut biasanya memiliki objek yang sangat banyak, sehingga kita perlu melakukan eliminasi poligon kecil, supaya objek nya tidak terlalu banyak, karena semakin banyak objek, maka file akan semakin berat. Prinsipnya, kemiringan lereng dari polygon kecil tersebut akan dianggap sama dengan polygon di sekitarnya yang lebih besar, sehingg setelah di eliminasi pun tidak akan ada objek yang bolong. Sebelum melakukan eliminasi polygon, terlebih dahulu anda harus memberikan luas pada setiap polygon. Ini berfungsi untuk memilih polygon mana yang akan kita eliminasi nanti nya.

Apabila semua objek polygon sudah teridentifikasi luas, silahkan anda buka atribut table shp tersebut. Pilih polygon dengan luasan tertentu yang akan dihapus, luas polygon yang akan dihapus silahkan sesuai dengan skala peta yang dibuat. Dalam tutorial ini, saya akan mengeliminasi polygon dengan luas < 2 ha. Lihat gambar berikut :

 Gambar 6. Memilih polygon yang akan di eliminasi

Jika pemilihan polygon yang akan di eliminasi selesai, selanjutnya silahkan anda ikuti proses berikut : Arctoolbox > Data Management tool > Generalization > Eliminate, lalu OK. Tunggu beberapa saat hingga proses nya selesai.

7. Objek polygon hasil analisis tersebut biasanya memiliki ujung yang runcing, sehingga dianggap kurang baik secara estetika data.Maka selanjutnya silahkan anda lakukan smooting data, supaya objek polygon yang runcing tersebut bisa menjadi lebih halus. Tahapannya adalah : Arctoolbox > Cartography tool > Generalization > Smooth Polygon. Proses pengisiannya lihat gambar berikut.

  Gambar 7. Proses pengisian data untuk menghaluskan polygon runcing

Keterangan Pengsian :
1) Input Features > isi shp kemiringan lereng yang akan kita haluskan polygon nya
2) Pilih tempat penyimpanan
3) Smooth algorithm > biasanya saya menggunakan Peak
4) Smoothing tolerence > isi panjang toleransi yang akan kita smooth kan. Misalnya, 100, 200, 300 atau lainnya silahkan angka nya di sesuaikan. Satuan nya anda bisa menggunakan meter, supaya lebih familiar, disamping juga bisa menggunakan satuan panjang lainnya seperti inchi, cm, km, dll.
5) Pastikan anda memilih FLAG_ERRORS. Ini berfungsi supaya tidak ada sudut hasil penghalusan yang bolong. Jika anda memilih NO_CHECK maka akan ada objek bolong pada ujung setiap polygon yang awalnya lancip.

Jika pengisian tersebut selesai klik OK dan tunggu hingga proses selesai. Proses penghalusan polygon biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi anda harus sedikit sabar.

Sekian tutorial singkat pembuatan peta kemiringan lereng dengan ArcGIS, semoga bermanfaat. Hatur nuhun.......

#SOLEHUDIN


Thursday 15 February 2018

MEMBUAT SUNGAI DI ARCGIS DENGAN MENGGUNAKAN DEM

DEM adalah singkatan dari Digital Elevation Model, merupakan sebuah citra satelit yang menyajikan kenampakan topografi muka bumi. DEM memiliki segudang manfaat yang bisa di aplikasikan untuk berbagai keperluan pemetaan, seperti pembuatan hillshade (tiga dimensi muka bumi), kontur, kemiringan lereng, dll.

Dalam tulisan ini, penulis akan share terkait pemanfaatan DEM untuk pembuatan sungai secara otomatis, atau dengan kata lain pembuatan sungai secara otomatis dengan menggunakan DEM. Meskipun hasil generate sungai dari DEM ini tidak sebaik shp sungai dari RBI, namun kadang cukup membantu apabila daerah yang akan kita analisis ternyata tidak memiliki shp sungai yang lengkap.

Langsung saja penulis akan jelaskan cara pembuatannya serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam prosesnya. Dalam pembuatan sungai secara otomatis dengan DEM ini terlebih dahulu harus ter install ArcGIS dalam laptop atau PC anda, karena software utama yang digunakan dalam pembuatannya adalah dengan ArcGIS. Selain itu, pastikan terlebih dahulu anda memiliki SHP batas DAS, WS atau wilayah yang hendak anda buat sungai nya. Apabila anda belum memiliki DEM, anda bisa mengunjungi link berikut :

https://earthexplorer.usgs.gov/ : Citra SRTM 30 meter (ArcSecond, Aster, dll)

Setelah seluruh data-data yang diperlukan tersedia, tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut :


1). Potong DEM dengan batas wilayah yang akan kita buat sungai nya, cara nya : ArcToolbox - Spatial Analyst tool - Extraction - Extract by mask.


2). Koordinat system DEM/citra secara default adalah WGS 84, sementara untuk pembuatan sungai, DEM harus memiliki kooordinat system UTM, maka harus di konversi dari koordinat WGS kedalam UTM, caranya : ArcToolbox - Data Managemen Tool - Projection and Transformation - Raster - Raster Project.


Setelah kedua tahapan tersebut selesai, maka proses pembuatan sungai dari DEM dapat dimulai. Dalam tutorial ini, saya coba membuat peta sungai pada catchment free intake D.I. Gunung Pudung, di Sungai Kluet Kab. Aceh Selatan, Aceh.

1. ArcToolbox - Spatial Analyst Tool - Hydrology - Fill. Input surface raster > isi dengan DEM yang telah memiliki koordinat UTM, Outuput Surface Raster > pilih tempat penyimpanan (saya sarankan biarkan secara default), Z limit (optional) > biarkan kosong, OK.

2. Masih di tool hydrology, pilih Flow direction. Input Surface Raster > Isi hasil nomor 1, output flow direction > pilih tempat penyimpanan, output drop raster > biakan saja kosong, OK. Hasil nya adalah sebagai berikut :


Gambar hasil proses no 2

3. Masih di tool hydrology, pilih Flow accumulation. Input Flow Direction Raster > Isi hasil nomor 2, sisanya biarkan secara default, OK. Hasil nya adalah sebagai berikut :

Gambar hasil proses no 3

4. ArcToolbox - Spatial Analyst Tool - Conditional - Con. Input conditional raster > isi hasil nomor 3, expresion > isi dengan angka, misal > 1000. Sebelum menuliskan angka sangat penting untuk ketik VALUE, jika tidak maka proses akan gagal. Sebagai contoh lihat gambar berikut : 

Gambar proses pengisian data pada proses no 4

Setelah selesai, klik OK dan hasilnya adalah :


Gambar hasil proses no 4

5. ArcToolbox - Spatial Analyst Tool - Hydrology - Stream Link. Input stream raster > isi hasil nomor 4, input flow direction raster > isi hasil nomor 2, sisanya biarkan secara default, OK.

6. Tahap ini adalah pembuatan ordo sungai yang akan terisi secara otomatis pada atribut setiap objek shp, jika anda tidak memerlukan data ordo sungai, mak tahap ini bisa dilewat. Namun jika diperlukan, berikut adalah tahapannya. Masih di tool hydrology, pilih Stream Order. Input stream raster > isi hasil nomor 4 atau 5, Input flow direction > isi hasil nomor 2, Output raster > pilih tempat penyimpanan, Method of stream ordering > pilih sesuai kebutuhan (Strahler atau shreve), OK. Hasil dari proses no ini sebagai berikut :

Gambar hasil proses no 6

7. Seluruh proses analisis untuk pembuatan alur sungai telah selesai, maka tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengkonversi data raster menjadi data vektor (shp), yakni : Masih di tool hydrology, pilih Stream to Feature. Input stream raster > masukan hasil no 6 atau 5, Input flow direction raster > isi hasil no 2, dan sisanya biarkan secara default, OK.

Pada proses no 7, input raster yang saya dimasukan adalah hasil no 6 yang ordo sungai nya sudah ter identifikasi. Berikut adalah hasil dari proses no 7.


Gambar hasil analisis sungai dengan menggunakan DEM

Demikian tutorial singkat terkait tata cara pembuatan peta sungai secara otomatis dengan menggunakan DEM, semoga bermanfaat. Demi perbaikan artikel ini, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan. Hatur Nuhun

Refrensi : http://www.citrasatelit.com/cara-membuat-aliran-sungai/